Sabtu, Januari 08, 2011

Penanaman Mangrove di Pantai Utara

Hutan bakau atau disebut juga hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Hutan ini tumbuh khususnya di tempat-tempat di mana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik. Baik di teluk-teluk yang terlindung dari gempuran ombak, maupun di sekitar muara sungai di mana air melambat dan mengendapkan lumpur yang dibawanya dari hulu.

Luas hutan bakau Indonesia antara 2,5 hingga 4,5 juta hektar, merupakan mangrove yang terluas di dunia. Melebihi Brazil (1,3 juta ha), Nigeria (1,1 juta ha) dan Australia (0,97 ha) (Spalding dkk, 1997 dalam Noor dkk, 1999).

Pandangan di atas dan di bawah air, dekat perakaran pohon bakau, Rhizophora sp.

Di Indonesia, hutan-hutan mangrove yang luas terdapat di seputar Dangkalan Sunda yang relatif tenang dan merupakan tempat bermuara sungai-sungai besar. Yakni di pantai timur Sumatra, dan pantai barat serta selatan Kalimantan. Di pantai utara Jawa, hutan-hutan ini telah lama terkikis oleh kebutuhan penduduknya terhadap lahan.

Dikarenakan Kami, MAGDALA, berbasis di Kabupaten Subang, yang juga memiliki wilayah pantai di utara Jawa, Kami mencoba turut berpartisipasi dalam melestarikan hutan mangrove. Dan inilah kegunaan/manfaat/fungsi dari tanaman mangrove tersebut : Bagian akar tanaman mangrove yang tumbuh di atas pasir/lumpur mampu menyaring kotoran (sampah, lumpur, bahan kimia) dari air sungai. Maka, air yang mengalir ke laut menjadi bersih. Ikan, udang, kepiting, kerang, dan terumbu karang yang hidup di pantai pun jadi lebih terjamin hidupnya. Lalu meminimalisir terjangan ombak ke darat, dan jelas meminimalisir pula apabila terjadi tsunami.

Di Kawasan Kantor Desa Patimban.


Di Kabupaten Subang sendiri untuk tahun 2010, melakukan penanaman pohon mangrove di Wilayah Patimban Kecamatan Pusakajaya seluas 75 ha. Presentase tambahan 98,35%, tapi kalau menghitung populasi tanaman lebih dari target. “Alhamdulillah hasilnya cukup bagus”,ungkap H. Enduy saat dihubungi melalui telepon selularnya.

Hal senada juga diungkapkan Kabid Kehutanan, Ir. Engkos ketika diminta komentarnya tentang masalah mangrove, Kamis (2/12). Ia mengungkapkan berdasarkan pemantauan dilapangan, kondisi tanaman mangrove saat ini cukup bagus.

”Kami sebelumnya merasa khawatir akibat tingginya air laut (rab) akan berdampak terhadap mangrove, tapi ternyata setelah dicek ke lapangan, ternyata pohon mangrove yang ditanam itu hasilnya cukup bagus”, ungkap Engkos kepada beberapa wartawan dikantornya.


Sebelum turun ke lapangan, Kami diberi/debekali materi/pelatihan tentang Mangrove
dan teknis penanamannya oleh para ahli Magrove di Kantor Desa.



Di lapangan pun tak bosannya para pegawai Desa berbagi ilmu kepada Kami.


Kami (MAGDALA) pada hari Kamis, 16 Desember 2010 melakukan Penanaman Mangrove di Wilayah Patimban, Pantai Utara Subang. Dan bagi Kami menjadikan kegiatan tersebut sebagai pelatihan teknis penanam mangrove, dibimbing oleh 2 orang yang menjadi pegawai kantor desa di Patimban. Mereka sudah sangat ahli dalam dunia mangrove dan penanaman mangrove. Dihadiri pula oleh Bapak H. Enduy, Kepala UPTD Mangrove pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Subang.


Atas dan Bawah : Kegiatan Penanaman Mangrove.


Lokasi penanaman yang Kami lakukan berada di dekat garis pantai. Garis pantai dibatasi dengan tumpukan batu, untuk meminimalisir terjangan ombak/air ke darat. Namun, pada malam hari posisi air akan pasang, naik hingga menutupi lahan lokasi penanaman, jadi tanaman mangrove akan tergenang air pada malam hari.

Lokasi Penanaman Mangrove di dekat pantai, hanya dibatsi oleh tumpukan batu.

Anggota MAGDALA yang mengikuti kegiatan Penanaman Mangrove sebanyak 6 orang. Dan di tengah kegiatan, hadir pula 5 orang dari Kelompok Pecinta Alam TEMPUR Purwadadi yang turut turun ke lapangan.

MAGDALA bersama TEMPUR selesai kegiatan.


Dan menurut konfirmasi yang diterima MAGDALA, pada akhir Desember TEMPUR melakukan tinjauan langsung ke lapangan mengenai tanaman mangrove yang ditanam pada 16 Desember 2010 itu, Alhamdulillah semua tanaman tumbuh baik, walaupun belum ada pertumbuhan yang signifikan.

Skuad MAGDALA dalam kegiatan Penanaman Mangrove.


Semoga kegiatan MAGDALA tersebut dapat turut serta melestarikan alam khususnya di Kabupaten Subang. Dan kedepannya akan lebih baik dan berkontribusi lebih banyak lagi. Lindungi Bumi Kita! Lestari Alam Raya! MAGDALA Tetap Jaya!



Referensi :

Data dan Pengalaman pribadi MAGDALA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau

http://www.bedanews.com/daerah/penanaman-mangrove-di-pantura-subang-memuaskan.html

http://ridhamasdar.wordpress.com/2009/11/15/tahukah-anda-apa-fungsi-mangrove/

0 komentar: