Banyak Potensi dari Sungai Citarum ini, dari mulai Pembangkit Listrik yang menjadi salah satu sumber listrik di Jawa dan Bali (terutama untuk Jakarta, Subang, Cianjur, Karawang, Bogor, Bandung Raya, Cianjur, Purwakarta.) Hingga dimanfaatkan oleh banyak pabrik-pabrik baik untuk mencukupi persediaan air hingga untuk membuang limbahnya :p
Berikut ada tiga buah waduk PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) dibangun di alirannya, yaitu :
- PLTA Saguling, berada di desa Rajamandala di Kabupaten Bandung Barat, berbatasan dengan Kabupaten Cianjur. PLTA Saguling terletak pada ketinggian 643 mdpl. PLTA Saguling mempunyai kapasitas 700 MW, tetapi bila di kemudian hari ada peningkatan kebutuhan listrik pembangkit dapat ditingkatkan hingga mencapai 1.400 MW
- PLTA Cirata, beralamat di Desa Cadas Sari, Kecamatan Tegal Waru, Plered, Kabupaten Purwakarta. Memiliki total daya sebesar 1.008 MW, dan mampu membangkitkan energi listrik rata-rata 1.400 GWh pertahun.
- PLTA Ir. H. Djuanda atau lebih dikenal dengan nama Waduk Jatiluhur, beralamat di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta. Di Waduk Jatiluhur terpasang 6 unit turbin dengan daya terpasang 187 MW dengan produksi tenaga listrik rata-rata 1.000 juta kwh setiap tahun.
Nah, ketiga PLTA yang berada di Sungai Citarum tersebut memiliki keunikan tersendiri. Ini menurut analisis Saya setelah mampir ke PLTA Saguling, Cirata dan Jatiluhur, dan juga ada sedikit referensi dari tetangga Saya yang kerja di Power House PLTA Saguling. Pertama PLTA Saguling, bersumber dari tenaga air yang dibendung kemudian menyalurkannya ke pipa yang sangat panjang dengan debit air yang relatif kecil. Lalu PLTA Cirata, bersumber dari tenaga air yang dibendung dengan debit air yang sangat besar namun jalurnya pendek, berada di bawah sebuah bukit. Yang terakhir PLTA Jatiluhur, bersumber dari air yang dibendung dan memanfaatkan sumber tenaga dari air yang jatuh secara vertikal.
Dan juga tidak ketinggalan, Sungai Citarum ini dimanfaatkan oleh para penggiat alam atau pecinta alam, mengembangkan Olahraga Arus Deras (ORAD) atau yang lebih dikenal Arum Jeram. Federasi Arum Jeram Indonesia (FAJI) PENGDA JABAR menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Arung Jeram, Citarum Open III 2010, tanggal 29-31 Juli 2010. Diikuti oleh para pesohor di dunia ini, seperti KAPINIS, ARUS LIAR, MAPALA UI, MADAWIRNA UNY, hingga TNI/POLRI, ada TIM GEGANA. o.O
"Aduh, tangan Saya jadi gatel-gatel gini yah." :p
Ucapan tersebut terlontar kepada saya dari kawan setelah mengikuti kejuaraan tersebut. Ya, itu jelas dampak dari pencemaran limbah Sungai Citarum. Jutaan orang tergantung langsung hidupnya dari sungai ini, sekitar 500 pabrik berdiri di sekitar alirannya, dan penggundulan hutan berlangsung pesat di wilayah hulu. Jelas membuat dampak terhadap Sungai Citarum.
Sungai dengan nilai sejarah, ekonomi, dan sosial yang penting ini menjadi salah satu dari sungai dengan tingkat ketercemaran tertinggi di dunia. Begitu gelar terbaru yang diberikan oleh salah satu situs online terbesar di Amerika Serikat, huffingtonpost.com. Sungai Citarum yang terletak di Bandung, Indonesia ini ditasbihkan sebagai salah satu dari sembilan tempat paling tercemar di dunia. Delapan tempat lainnya adalah Kota Los Angeles, Kota Linfen di China, Delta Niger di Nigeria, London, Kota Dzerzhinsk di Rusia, Kota Phoenix di AS, Kota La Oroya di Peru, dan Danau Karachay di Rusia.
Pemberian gelar tempat paling tercemar di seluruh dunia, termasuk sungai citarum, oleh situs asal Amerika tersebut memang tidak menyebutkan kriteria atau tolok ukur penilaian. Pengelola situs hanya menyatakan, “Saat populasi dunia melonjak hampir 7 miliar, kami di HuffPost Green memutuskan untuk melakukan sebuah tur virtual ke beberapa tempat di dunia yang paling tercemar.”
‘Anugerah’ untuk Sungai Citarum, Jawa Barat, Indonesia sebagai sungai paling tercemar di bumi ini semakin melengkapi berbagai rekor buruk yang pernah diterima Indonesia sebelumnya seperti kota dengan polusi udara terparah dan negara dengan laju deforestasi hutan tertinggi.
Di sepanjang aliran sungai terdapat lebih dari 500-an pabrik yang saling berlomba memenuhi sungai ini dengan berbagai limbah. Lebih dari 5 juta penduduk tinggal di kanan kiri sungai, juga ikut berlomba memenuhi sungai dengan berbagai sampah dan limbah rumah tangga. Padahal 5 juta penduduk ini juga mengandalkan air sungai untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari-sehari.
Untuk itu, Ayo Jaga Alam, Lestarikan Alam Indonesia ini. Walaupun memang benar apa yang 'dilabelkan' huffingtonpost.com, jadikanlah itu cambuk untuk negeri ini, agar semakin sadar bahwa harus ada keseimbangan abtara manusia dengan alamnya. Dan juga jangan sampai merembet hingga mencemari Danau, Hutan, Goa, hingga Gunung. Alam Raya ini bukan Warisan Nenek Moyang kita, tetapi Titipan Anak cucu kita.
Wariskan Anak-Cucu kita berjuta Mata Air, bukan Air Mata!!!!
Salam Lestari!
http://www.kaskus.us/showthread.php?t=5188165
http://internasional.kompas.com/read/2010/09/01/15045068/Citarum..Sungai.Paling.Tercemar.di.Bum
http://id.wikipedia.org/wiki/Ci_Tarum
3 komentar:
waaah . , sungai terbesar dan terpanjang , sbgai "nyawa" dari banyak penduduk harus tercemar bukit sampah seperti itu ??
knp orang2 skitar tdk menghargai "jasa" sungai ini yah ?? semoga mereka disadarkan . , dengan cara yg halus, bukan dengan bencana . , amiin . ,
iya tuh!! spa tuh yg buang sampah smbrangan!!
bukan sungai tercemar di dunia gan, tapi cuma masuk 5 besar sungai tercemar dunia. aku pernah baca di vivanews kalau ga salah.
bagaimana ga tercemar sampahnya aja lebih banyak dari debit airnya.hehje
Posting Komentar